TOBA

TOBA
TOBA

11. SILSILAH

10. DAFTAR ANGGOTA

9. TUGU HIDUP TOGA SAMOSIR



TUGU HIDUP TOGA SAMOSIR
TANGGAPAN DAN SARAN

PENDAHULUAN
Segala puji dan syukur kita naikkan kehadapan Bapa yang di Surga di dalam Kristus Yesus yang sesungguhnya Dia-lah yang memberikan kehidupan kepada kita bahkan semua orang dikolong Bumi ini (1 Tesalonika  5 : 18). Kita dibangkitkan, diselamatkan keberadaaan sebagaimana adanya saat ini adalah semua kasih karunia dan anugrah semata-mata, oleh sebab itu tidak ada yang dimegahkan atau dibanggakan apalagi disombongkan (Efesus 2 : 1-10). Alangkah baiknya marilah bersama-sama bergegas untuk saling membantu mengasihi agar panggilan kita sebagai seorang Kristen berpadanan dengan kasih Kristus : satu Tuhan, satu iman, satu baptisan (Efesus 4 : 5). Peganglah erat-erat tongkat komando Gembala Agung Tuhan kita : “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan  menghasilkan  buah dan buahmu itu akan tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikanNya kepada kamu. Inilah perintahKu kepadamu : Kasihilah seorang akan yang lain.” (Yohanes 15 : 16-17)
Kasih karunia menyertai kita sekalian.

Rencana Pelaksanaan Pesta Tugu Samosir di Onan Runggu, sekitar bulan Juli 2005
Penulis senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas ikutnya rapat di rumah saudara Agunan Samosir di jalan Kebagusan Raya no. 117, Jakarta Selatan, pada tanggal 27 Maret 2005, mengenai 2 atau 3 hal yang mau dilaksanakan di internal Punguan Parsadaan Pomparanni Toga Samosir dohot Boruna. orangtua bilang “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat jasa-jasa para pahlawannya.” Terpujilah nama Tuhan, pada saat ini ada penggagas-penggagas Samosir dengan sangat militan mau mendirikan :
1.       Pesta Tugu Samosir Nasional di Onan Runggu yang dikomandani oleh abang Jhonny Samosir.
2.       Seminar adat yang dilaksanakan oleh Bapa Uda Anser Samosir.
3.       Pembuatan, penyediaan air jernih yang di taksasi saudara R. Samosir atau pak Sugondo.
4.       Penggalangan dana oleh masing-masing daerah, sekitar Rp 150.000.000; (Seratus lima puluh juta rupiah).
Semula saya bertanya-tanya dalam hati, apa gunanya dilaksanakan semua itu, akhirnya saya bertanya dan dijawab abang Jhonny. S. bahwa tujuannya adalah untuk mencari domba yang hilang atau tersesat, alias banyak sekarang ini Samosir yang masih belum terdaftar, dan mereka harus dituntun agar boleh bersama-sama dengan Punguan Samosir. Penulis puas dengan jawaban tersebut karena sesuai dengan motto hidup penulis.
Saudara pembaca yang budiman dan berbahagia tahukah anda dari arti domba yang hilang atau tersesat? Domba yang hilang atau tersesat adalah domba yang tidak termonitor atau terkontrol oleh gembalanya, yang telah tercerai dari kumpulan domba yang akan digiring kembali ke padang rumput yang hijau, dan begitulah seterusnya pada setiap harinya. Dan pada waktunya atau musimnya terjadilah musim menggunting bulu, yang sebenarnya bulu itu mahal dan berguna kepada pemiliknya (gembala) dan pada masa tuanya daging domba itu sangat berguna bagi konsumsi umat manusia; bahkan didalam Perjanjian Lama domba inilah persembahan untuk menghapus dosa (Baca Imamat). Dan didalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus Kristus digambarkan sebagai anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, melaui pengorbananNya di kayu salib. Dan Dialah sesungguhnya Gembala Agung seluruh umat manusia dan Kepala Seluruh Gereja-Gereja Tuhan. Alkitab berkata atau Yesus bersabda : “ Gembalakan kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.” ( 1 Petrus 5 : 2)

Berdasarkan inilah mungkin penggagas-penggagas Samosir mau mencoba menggembalakan Samosir-Samosir yang sekarang tersesat atau hilang dari peredaran, mungkin karena rendah diri, merasa miskin, sakit hati, sakit jiwa, terjebak narkoba, jadi penjahat, ogah-ogahan, dan lain-lain; agar mereka kembali kepada jalan hidup yang benar. Itulah sesungguhnya tugas yang mulia mengemban amanat Tuhan Yesus Kristus kepada seluruh orang yang mengakui orang Kristiani (Yehezkiel 34 : 16). 
Saudaraku keluarga Samosir dohot boruna/bere dimanapun berada pada saat ini, kita pantas bergembira karena kita telah mempunyai Tugu Toga Samosir di Onan Runggu, yang telah dibangun kira-kira tahun 1968 oleh orang tua-orang tua kita. Semuanya itu adalah kasih karunia bukan karena kekuatan kita, tetapi semata-mata oleh karena kasih dan anugerah Allah. Mari kita kembali ke konteks pertama tentang Pesta Tugu Samosir di Onan Runggu bulan Juli dengan biaya + Rp 150 juta rupiah. Mengingatkan kita pada suatu bangsa, hanya ada satu bangsa yang pernah dipimpin oleh Allah Maha Besar, Maha Pencipta yaitu bangsa Israel melalui seorang nabi yang bernama Musa, bangsa yang mengalami penderitaan di Mesir diperbudak dan dianiaya, mereka terlunta-lunta, akhirnya mereka penuh dengan doa kepada Allah Yehova Jireh, doa yang terus-menerus tiada putus-putusnya, akhirnya dikabulkan oleh Allah, Allah yang Maha Tinggi, Maha Kudus, Allahnya bangsa Israel, Allah didalam Kristus Yesus. Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjianNya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Maka Allah melihat bangsa Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka. (Keluaran 2 : 24-25). Siapakah Abraham, Ishak dan Yakub ? Abraham adalah nenek orang yang ber-iman (yang percaya) tanpa pamrih, Ishak adalah anak perjanjian, mempunyai 2 orang anak kembar yang pertama Esau yang bersekutu dengan keturunan Ismail anak Abraham lain ibu (Hagar), dan anak kedua Yakub, dialah yang menjadi nenek Israel atau permulaan bangsa Israel, yang arti dari Israel adalah pemenang atau orang yang telah berjumpa dengan Allah dan manusia (kira-kira 3750 tahun lalu sampai saat ini atau lebih kurang 1750 tahun sebelum Kristus Lahir). Kembali pertanyaan siapakah Allah dan manusia ? 1. Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. 2. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia tidak suatupun yang telah jadi dan segala yang dijadikan. 4. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5. Terang itu bercahaya didalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya (Yohanes 1 : 1-15). Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yohanes 1 : 14). Jadi jelas kepada saudara pembaca bahwa Yakub telah bertemu dengan Yesus + 1750 tahun sebelum Yesus Kristus Lahir + 2000 tahun yang lalu, oleh sebab itu Yakub menjadi pemenang dan berganti nama menjadi Israel (untuk lebih jelas kita bisa sharing lain kali atau dalam tulisan berikutnya). 
Saudaraku didalam Kristus Yesus, pada zaman jayanya Yakub (Israel) dan anak-anaknya 12 orang hidup mewah di daerah Gosyen, Mesir, sebelum dia mati memesankan agar satu waktu apabila ia mati, maka Yusuf anaknya yang telah menjadi penguasa di Mesir harus membawa mayat atau jenazahnya ke tanah Kanaan (Palestina), dikumpulkan bersama-sama ayahnya Ishak dan neneknya Abraham di salah satu gua yang dibeli dari Efron (Kejadian 49 : 29-33). Benarkah tindakan Yusuf dan semua saudara-saudaranya, sesudah mereka selesai menguburkan ayahnya Yakub (Israel), semua mereka meninggalkan daerah Tanah Kanaan (Palestina) kembali ke Mesir bermewah-mewah melupakan daerah leluhur mereka yang sesungguhnya adalah Tanah yang langsung di beri oleh Allah Maha Besar (Mulajadi Nabolon) kepada Abraham dan keturunannya, daerah yang berlimpah susu dan madu ? (boleh kita ulas tulisan berikutnya).
Pada umumnya orang Batak Kristen terimbas dari pesan Yakub (Israel) untuk selalu membuat tembok atau pertanda leluhurnya masing-masing dari segala jenis marga, dan khusus Pomparan Toga Samosir telah membuat Tugu Peringatan dan anaknya si Rumah Bolon, Rumah Surung, dan Rumah Sidari, yaitu di Onan Runggu, inilah tugu yang sudah berdiri, itulah yang mau dipestakan rencana bulan Juli 2005, dengan biaya berapa ? disertai dengan rencana seminar adat biaya berapa ? dan pengadaan air minum biaya berapa ? dan darimana rencana seminar adat biaya berapa ? saudara pembaca yang berbahagia marilah kita duduk bersama-sama mengkaji, memakai akal sehat dan jernih, tidak emosional, maka apa yang kita laksanakan membawa manfaat yang sangat berguna bagi banyak orang, maka terjadilah apa yang di amanatkan Tuhan Yesus Kristus :”Kamu adalah garam dunia …. (Matius 5 : 13). 
Gumpalan garam yang putih itu larut, maka makanan  manjadi lezat dan gurih, enak dicicipi dan dirasakan oleh orang lain. “Muliakanlah Tuhan dengan hartamu, dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu.”(Amsal 3 : 9). luar biasa apabila kita memulai suatu pekerjaan dan mengutamakan  yang paling penting dulu, yaitu kesejahteraan. Apa yang sudah direncanakan panitia adalah sangat bagus, hanya perlu menurut penulis yang pertama dilaksanakan adalah pembuatan penyediaan air minum sebab proyek tersebut menyangkut masyarakat banyak yang langsung dirasakan dan dicicipi. Dan seandainya bila pesta Tuga dengan biaya ratusan juta yang didahulukan., maka sesudah pesta selesai dan orang-orang pulang kedaerah masing-masing, masyarakat sekitar berkata : mereka yang kaya itu telah pulang dan meninggalkan kotoran sedangkan kita tetap disini kekurangan. Pendapat saya marilah kita dengan seluruh kerendahan hati menahan diri untuk berpesta Tugu demi sejahteranya masyarakat sekitar Onan Runggu. 
Hal yang ke 2(dua) yaitu apabila mendahulukan pesta Tugu, kemungkinan banyak saudara-saudara kita yang kurang setuju, atau tidak sanggup memberikan sumbangan tok tok ripe, maka mereka semakin jauh, semakin tajam perbedaan antara yang berkeadaan dan orang-orang yang pas-pasan. Zaman permulaan diwaktu manusia itu satu bangsa, satu logat, mereka mencoba mendirikan Menara Babel, apa yang terjadi ? Tuhan mengacaukan mereka dan itulah mulanya perpecahan yang terjadi  sampai saat ini(Kejadian 11). Terpujilah nama Tuhan, mengenai tentang panitia pesta Tugu, tanggapan dan saran saya yang pertama adalah marilah kita membangun kembali Tugu yang baru yaitu Tugu yang hidup dengan melaksanakan pembangunan penyedian air jernih yang sangat berguna untuk saudara kita yang ada di Bonani Pasogit. Hal ke 2(dua) tentang seminar adat, ini adalah sangat penting, sebab tanpa adat dan budaya dan etika manusia mau jadi apa ? Adat Batak satu pelajaran yang sesungguhnya harus dikaji dan dipahami dan dilaksanakan dengan setulus hati, dan apabila satu waktu kelak kita mengerti dan memahami pentingnya kita melaksanakan amanat Tuhan kita (Gembala Agung) mudah untuk membangun sesama kita(SDM), kita menjadi pengayom, perekat kepada saudara-saudara yang masih jauh tertinggal dalam pengetahuan adat budaya, iman, dan ekonomi. Allah bersabda : “Umatku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka aku menolak engkau menjadi imamku; karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka aku juga melupakan anak-anakmu.”(Hosea 4 : 6)  
Sesungguhnya setiap laki-laki kepala rumah tangga adalah imam didalam keluarga, untuk membawa istri dan anak-anaknya serta seisi rumahnya untuk menjadi umat Tuhan yang benar, jadi jelas berarti satu rumah tangga adalah sinagok yang kecil atau Gereja Tuhan yang kecil, yaitu rumah Allah atau rumah doa. 16.Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,supaya kamu sembuh. Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. 17.Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun dibumi selama tiga tahun enam bulan. 18.Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.(Yakobus 5 : 16-18) Siapakah orang Kristen tidak berdoa ? orang kaya, miskin, pejabat, pengusaha, petani, buruh, dan sebagainya, semuanya berdoa, sudahkah rumah mereka menjadi rumah doa ?Dikabulkankah doa mereka ? kalau begitu jaminan kekayaan, jabatan, kuasa, untuk hidup kita jadi tentram dan bahagia ? kalau begitu apa tujuan dari hidup ini ? Seorang pengusaha
absolut yang bercokol selama 32 tahun memerintah rakyat 200 juta jiwa, namun gagal untuk mendirikan rumahnya menjadi rumah doa, gagal sebagai imam dari satu keluarga, akhirnya hidup lanjut keturunanya bagaimana / Reza Pahlevi pemimpin dari Negara Iran, Marcos dari Filipina, Elvis Presley raja Rock and Roll, Onasis si raja kapal mempunyai dua anak satu laki-laki dan satu perempuan bagaimana ? Dinasti Kennedy bagaimana ? dan lain-lain. Marilah kita mulai menengadah, kepada Gembala Agung kita : “ Kamu adalah terang dunia, kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”(Matius 5 : 14) Karena pekerjaan Gembala Agung kita sesungguhnya dibebankan kepada semua orang kristen(murid Yesus). Maka melalui seminar adat yang akan segera dilakukan akan membawa saudara-saudara kita semua ke pengetahuan, pengertian yang benar dan hidup lebih baik dan kokoh. Perlu ditambahkan untuk mengganti nama seminarnya, karena belum ada patokan adat sampai saat ini : Karena lain rumputnya lain belalangnya, lain lubuk lain ikannya, lain daerah lain adatnya; ini hanya saran misalnya : Seminar adat berpadanan dengan injil Kristus. Menurut pengetahuan saya bahwa adat batak sekarang ini banyak dipasung atau dikebiri umpamanya. : 1. Somba marhula-hula diartikan kita itu harus hormat kepada pihak mertua, memang pantas mertua yang dengan rela memberikan anaknya yang tercantik atau terganteng kepada menantu itu adalah gambaran bagaimana dalamnya kasih Allah kepada umatnya. Namun sering disalahartikan, terutama pihak laki-laki menghormati mertuanya secara berlebihan atau bahkan mertuanya itu terlalu mengharap dari pihak menantu laki-laki. Sering terjadi pada keluarga salah paham, karena kurang dimengerti apa arti satu keluarga, bahwa didalam satu keluarga telah berdiri satu kerajaan Allah yang kecil(Gereja Kecil).Kata Somba itu adalah kata penyerahan kepada Allah, jadi: menyembah berarti menuruti, mentaati, didunia ini taat pada undang-undang negara/pemimpin negara, didalam perjalanan satu keluarga yang menyembah(marsomba) kepada Allah berarti kita siap mengasihi orang lain : Jangan seorangpun yang mencari keuntungan sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain(1 Korintus 10 : 24). Ada dua hukum yang sama kekuatannya dan sama mulianya yaitu : Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu itulah hukum yang terutama dan pertama. Dan hukum yang kedua sama dengan itu adalah : Kasihinilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi(Matius 22 : 37-40). menyembah terhadap hula-hula belum tentu bisa mengasihi orang lain, namun apabila kita telah masuk kedalam jajaran penyembah Allah dan kebenaran berarti kita bisa mengasihi setiap orang. Pada zaman modern ini khususnya orang(suku)  Batak hampir hilang pengertiannya tentang somba marhula-hula, yang sesungguhnya artinya adalah Marsomba tu Mulajadi Nabolon. Dan sebagai gambaran Mulajadi Nabolon(Allah Maha Besar dan Maha Pencipta) di dunia ini adalah orang tua kita/mertua kita. Jadi jelas somba marhula-hula harus dikembangkan arti yang seluas-luasnya. Tentang denggan mardongan tubu, dalam jajaran disekeliling kita atau saudara yang terdekat sesungguhnya kita dilahirkan ialah menjadi seorang Kristen(murid Yesus) kita ditempatkan menjadi pekerja didalam kebun anggur dan menghasilkan buah anggur yang bisa dicicipi sekeliling kita dan menghangatkan persaudaraan didalam sukacita dan kesejahteraan, dan kita terlepas dari keduniawian(egoistis), maka kita telah masuk didalam kategori garam dan terang dunia. 
Saudara pembaca yang saya kasihi mari kita lanjutkan kepada elek marboru : pengertian tentang elek marboru umumnya orang batak sangat sempit, yang sesungguhnya adalah dalam arti  Pengampunan, adakah diantara saudara yang pada saat ini masih membenci sesama? Tetapi kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata : kasihilah musuhmu, berbuat baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu (Lukas 6 : 27-28) Jadi sangatlah relevan kita dalami, mengerti, dan melaksanakan dalihan natolu, dan mengembangkannya secara universal.

Didalam hati kecil saya bahwa bangsa (suku) Batak adalah bangsa unik (istimewa) di Indonesia ini atau mungkin di dunia ini boleh disamakan dengan bangsa Israel di belahan dunia ini. Alasan saya : 1. Ditanah Bataklah yang tumbuh pohon kemenyan, getahnya (Hamijjon) adalah satu alat persembahan kepada Allah Maha Besar, pencipta dijaman Perjanjian Lama, bahkan sampai sekarang ini, kemenyan ini masih dipakai Gereja (umat) Katolik menyembah kepada Tuhan Yesus Kristus. 2. Bangsa Batak mempunyai Raja, namun bukan Raja ketahtaan atau Raja secara ketata negaraan, tetapi Raja dengan gigih membawa orang Batak menyembah (Marsomba) tu Mulajadi Nabolon (Allah Pencipta Yang Besar). 3. Bangsa Batak sama dengan bangsa Israel kalau bisa harus mempunyai anak laki-laki sebagai ahli waris. 4. Konsolidasi suku atau marga, bangsa Israel terdir dari 12 suku mulai dari suku Ruben sampai dengan suku Benyamin. Sampai sekarang ini +3750 tahun tetap konsisten. Pada sekarang ini apabila Bangsa Israel ini mengalami masalah, maka dalam tempo 24 jam bisa siap kumpul bahkan untuk tempur, karena apa : 1. Mereka tercatat semua dan terlatih dan semangat berbangsa dan bernegara (tarombo). 2. Mereka berpengetahuan mendetail tentang teknologi canggih dan berani seperti Daud karena didasari iman percaya kepada Allah Yehova. Kita kembali kepada Bangsa Batak, memang saat ini kita lemah di Tarombo, hampir tidak ada konsolidasi misalnya : Toga Samosir (Punguan) memang ada Ketuanya, sekretaris, bendaharanya, tetapi itu saja. Dimana konsolidasi Rumah Bolon, Rumah Surung, Rumah Sidari. Saudaraku marilah kita memandang kepada pendahulu kita tentang semangat dan perjuangannya seperti Raja Sisingamangaraja, dari segenap kekuatannya untuk membawa bangsanya kepada Mulajadi Nabolon (Allah Pencipta Yang Besar) dan berani melawan penjajah Belanda, tetapi sungguh mau bekerja sama dengan Nomensen si pemberita injil itu. Marilah pemimpi-pemimpin Samosir menjadi pembaharu-pembaharu agar kita kuat dan kokoh penuh persaudaraan kasih, kita tinggalkan sistem cara hidup seperti kura-kura atau keong yang selalu berlindung pada kulitnya yang keras, kita tinggalkan dulu perasaan kaya, kuasa dan hebat, jadilah kita seperti garam yang sanggup larut demi saudara-saudara kita yang masih tertinggal, mulai menapak satu demi satu perbuatan yang baik yang langsung kepada masyarakat kecil. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan. Ia akan seperti pohon yang ditanam ditepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, yang daunnya akan tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. (Yeremia 17 : 7-8) 
Saudaraku Samosir dimanapun berada marilah kita belajar menghasilkan buah, kiranya : 
1.       Pesta Tugu kalau berkenan biarlah dilaksanakan secara sederhana, dan hanya pemimpin-pemimpinnya 
      sajalah. 
2.       Tentang penyaluran air ke masyarakat diutamakan, atau biaya pesta dialokasikan sehingga masyarakat 
      Onan Runggu langsung bisa mencicipi, merasakan dan inilah menjadi Tugu yang hidup Tugu Toga 
      Samosir. 
3.       Seminar Adat selaras dengan injil memang harus dilaksanakan agar Pomparani Toga Samosir sungguh 
      bangkit dan sanggup membawakan diri dimanapun berada. Demikianlah dulu tulisan tanggapan dan 
        saran ini, semoga menjadi berkat bagi kita semua.


Jakarta, 02 April 2005



     (Faran Samosir)